Menelusuri Sejarah dan Budaya Banyuwangi di Desa Wisata Osing

suku osing banyuwangi

Menelusuri Sejarah dan Budaya Banyuwangi di Desa Wisata Osing

Banyuwangi, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, menyimpan segudang pesona alam, sejarah, dan budaya. Salah satu destinasi unggulan yang mampu merepresentasikan keunikan budaya Banyuwangi adalah Desa Wisata Osing, yang terletak di Kecamatan Glagah. Desa ini menjadi tempat terbaik untuk menelusuri jejak sejarah dan tradisi masyarakat Osing, suku asli Banyuwangi.

Sejarah Suku Osing

Suku Osing dianggap sebagai keturunan Kerajaan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa. Setelah Islam masuk ke Nusantara, masyarakat Osing tetap mempertahankan tradisi dan keyakinan Hindu-Buddha mereka yang kini berpadu dengan adat lokal. Hal ini menjadikan budaya Osing unik dan berbeda dari budaya Jawa pada umumnya.

Nama “Osing” sendiri berarti “tidak” dalam bahasa lokal, yang mencerminkan identitas mereka sebagai masyarakat yang berbeda dari pendatang Jawa pada masa lalu. Hingga saat ini, masyarakat Osing menjaga warisan leluhur mereka melalui bahasa, seni, adat istiadat, dan tradisi.

Pesona Desa Wisata

Desa Wisata Osing menyajikan pengalaman wisata budaya yang autentik. Berikut adalah beberapa aktivitas yang dapat dinikmati wisatawan:

1. Mengenal Rumah Adat Osing

Rumah adat Osing memiliki arsitektur khas yang unik. Rumah-rumah ini biasanya berbentuk limasan dengan ornamen ukiran tradisional. Bagian rumah dibagi menjadi tiga: omah jero (ruang dalam), omah tengah (ruang utama), dan omah mburi (dapur). Rumah-rumah ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Osing yang harmonis dengan alam.

2. Menikmati Seni Tari dan Musik Tradisional

Desa Wisata Osing terkenal dengan pertunjukan seni tradisional seperti Tari Gandrung, yang merupakan tarian khas Banyuwangi. Selain itu, musik tradisional Osing menggunakan alat musik seperti angklung, kendang, dan suling yang menciptakan alunan nada khas.

3. Menyaksikan Upacara Adat

Berbagai upacara adat masih dilestarikan, seperti Seblang, ritual untuk menjaga keseimbangan alam dan spiritual. Ritual ini biasanya dilakukan setelah panen atau pada acara-acara tertentu.

4. Belajar Membatik di Desa Osing

Seni membatik menjadi bagian dari warisan budaya Osing. Motif-motif batik khas Banyuwangi, seperti Gandrung, Gajah Oling, dan Kangkung Setingkes, memiliki makna filosofis yang mendalam. Wisatawan dapat mencoba pengalaman membatik langsung bersama para pengrajin.

5. Mencicipi Kuliner Tradisional

Jangan lewatkan mencicipi kuliner khas seperti pecel pitik (ayam dengan bumbu khas), sego cawuk (nasi dengan kuah parutan kelapa), dan jajanan tradisional lainnya yang menggugah selera.

Keberlanjutan Wisata dan Pelestarian Budaya

Desa Wisata Osing merupakan contoh sukses pariwisata berbasis masyarakat. Penduduk setempat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi dari pariwisata, tetapi juga terus menjaga kelestarian budaya mereka. Pemerintah daerah bersama masyarakat aktif mempromosikan desa ini sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Cara Menuju Desa Wisata Osing

Desa Wisata Osing mudah diakses dari pusat kota Banyuwangi. Hanya sekitar 15 menit perjalanan dengan kendaraan. Lokasinya yang strategis juga menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Desa Wisata Osing adalah tempat yang sempurna untuk menikmati kekayaan sejarah dan budaya Banyuwangi. Dengan menjaga warisan leluhur mereka, masyarakat Osing mengajarkan pentingnya harmoni antara tradisi dan perkembangan modern. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi desa ini dan merasakan langsung keunikan budaya Suku Osing.

Baca juga:  Tips Liburan ke Banyuwangi: Wisata Pantai, Gunung, dan Kuliner dalam Satu Perjalanan

Share :

Scroll to Top